May 17, 2007 | 5:47:00 AM

Mom: a Gift From God


Hari masih sangat pagi waktu itu, mungkin kalau di indo pasti adzan subuh baru saja berkumandang. Namun Halwa (anak semata wayang saya yang berusia 5 tahun) sudah bangun dan langsung sibuk menulis sesuatu di buku diary yang baru kami belikan kemarin di MSC.

"mom, can you read these?" pintanya merajuk.
"oh sorry, I can't. I need to hurry, nanti mamah kesiangan !" Timpalku sembari terus membenahi letak jilbab yang baru saya pakai di depan cermin.
"please...,mom......." pintanya lagi setengah memelas.
"ask daddy to read that for you !" jawabku enteng, maklum hari sudah berangsur siang dan saya tak mau ditinggal jemputan ke tempat kerja.

Lantang terdengar di telingaku bapaknya Halwa yang masih berbaring di atas kasur membacakan tulisan demi tulisan di buku diary itu,

DearMommy,
Happy Mother Day....., thank you for everything
I Love You forever

Ah, air mata tiba-tiba bergelayut di sudut mataku, ku peluk anak semata wayangku erat sembari berbisik di telinganya " I love you too, darling...."

Sepanjang jalan menuju tempat kerja, bayangan wajah mungil dan polosnya terus saja terbayang. Betapa egois dan tidak adilnya saya, bersikap dingin akan niat baiknya untuk sekedar berucap terima kasih dan menyatakan betapa ia mencintaiku.

Mom: a Gift from God
Beribu pertanyaan berkecamuk dalam kepalaku ketika mata nanarku kembali membaca stiker yang terpampang itu. Sudahkah saya menjadi ibu yang baik untuk anak saya? Akan mampukah saya menjadi "gift from God" untuknya?

Setiap saat bibirku kini senantiasa merajut beribu do'a, semoga Allah SWT senantiasa membimbing langkah kita, melembutkan hati kita, agar kita mampu dan bisa menjadi hadiah terindah dari Tuhan untuk anak-anak kita nanti.

Dan suatu saat nanti ketika mereka beranjak dewasa, serta saat keriput menghiasi wajah kita, mereka akan memeluk erat dan berbisik di telinga kita " I Love you forever mom....."


St Merry's,
Mengenang suatu pagi yang teramat dingin, 13 Mei 07


0 comments