Akan cinta dan sayang yang kau berikan untuk anak-anakmu. Kami merasakan belai lembut dan sayang mu yang senantiasa mengucur tanpa sisa, bahkan untuk dirimu sendiri…
Akan pengorbananmu yang selalu kau persembahkan demi melihat senyuman terukir di bibirku.
Akan semua waktu yang telah kau berikan sepenuhnya untuk ku Semenjak kau melahirkanku, kau tak pernah lagi punya waktu untuk dirimu sendiri. Semua waktu dan masa yang kau punya terlimpah padaku.
Akan masa muda yang kini tlah tergantikan membuatmu merasa sedih karena kini kau tak lagi seperti dulu dapat melakukan segalanya untukku.
Akan maaf dan pengampunan atas salah dan khilaf yang selalu saja ku buat .
Kami yang serba lebih…..
Setelah semua cinta yang kau punya ku kuras… hanya sebagian kecil yang mampu ku berikan kembali….hanya setitik dari yang kau beri…
Ku punya waktu yang banyak untuk melakukan segala hal. Tapi…..waktu yang ku beri untukmu hampir tidak ada…walau hanya meluangkan waktu tuk melihatmu tersenyum dan menanyakan keadaanku, ‘Anakku apa kau baik-baik saja..?” Oh….
Setiap saat setiap waktu ku berdo’a kepada-Nya…lagi-lagi yang banyak ku pinta padaNya hanyalah untuk diriku sendiri….
Mamah….selalu saja kau merasa kekurangan untuk semua yang kau persembahkan untukku, akan cinta, kasih sayang, pengorbanan,waktu,tenaga, harta dan bahkan kalau ku pinta kau kan berikan nyawamu. Dalam setiap do’a yang terucap dari bibirmu, dalam sholat-sholat malammu selalu ada namaku….
Namun…, hanya inginku, hanya anganku, hanya mimpiku tuk bisa selalu di sisimu, menemanimu menghitung rambut yang masih menghitam di kepalamu, memapah dan membimbingmu yang selalu tertatih jika berjalan karena reumatik yang kau derita, atau hanya tuk membuatkanmu secangkir teh manis di setiap pagimu.
Mamah….maafkan aku untuk semua kelebihan cinta, sayang, serta waktu ku yang tak ku persembahkan untuk hari tuamu….