Ayah adalah sebuah kata indah yang terukir disudut hati kita, mungkin kadang keberadaannya begitu jauh di sudut sana sehingga kadang kita kurang menyadari begitu berartinya kata indah itu ada dihati kita.
Bergantang-gantang peluhnya yang terbuang untuk membasahi langkah kita yang gersang. Senyuman kita adalah penghilang lelahnya, walau acapkali rengekan yang terdengar di telinganya saat ai tiba dirumah setelah seharian mencari sesuap nasi untuk anak dan istri.
Tak kenal putus asa, apapun akan dilakukannya selama itu masih halal. Berpanas dibawah terik mentari, menentang angin dan hujan yang mengguyur, dan bahaya akan dijalaninya.
Kerut dikeningnya kini gambaran begitu berliku jalan yang telah ia tempuh. Wajahnya teduh walau lelah masih tersisa disana. Damai terasa di jiwa saat kita tatap lekat matanya.
Ah…ayah, betapa saat ini kami begitu merindumu…..
Bagi siapa saja yang membaca goresanku ini marilah kita menyisihkan sedikit waktu untuk mengingatnya…… mendo’akannya …… Yaa Allah….buliran-buliran air mata yang menetes dari mataku kini tidaklah seberapa dibanding peluh yang mengucur dari tubuhnya untuk diriku… Sayangi dia yaa.. Allah……sayangi Ayahandaku tercinta selamanya…..