Kasih dan sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya merupakan kasih murni tanpa mengharap balas budi. Kasih ibu sepanjang jalan dan kasih anak sepanjang galah adalah bukan istilah semua benar adanya.
Memiliki dua ibu adalah sebuah karunia yang teramat besar bagiku. Betapa tidak, cinta keduanya kurasakan saat ini dalam waktu yang bersamaan. Rasanya ucap syukur yang keluar dari bibirku tak pernah berhenti. Aku seolah orang yang paling berbahagia di dunia ini. Dua orang wanita agung dan tangguh hadir dalam kehidupanku kini. Ibu pertama yang kupunya adalah ibu yang telah dengan susah payah melahirkan dan membesarkanku dengan limpahan kasih dan sayangnya.
Ibu yang kedua ialah ibu yang telah memberikan anaknya kepadaku sejak 4 tahun yang lalu. Ya, ia adalah ibu mertuaku. Tetapi aku dengan keras selalu berusaha untuk membuang embel-embel mertua dibelakang panggilan ibu terhadapnya. Aku tak ingin kata mertua ini menjadi jarak diantara kami. Cinta dan kasihnya yang kurasakan selama ini tak ada beda dengan kasih seorang ibu terhadap anaknya. Ibu yang dengan ikhlas dan berjuta do’a memberikan anak yang telah dilahirkan dan dibesarkan nya kepada kita.
Hatiku miris saat mendengar ada seorang suami yang dengan sembunyi-sembunyi memberikan nafkah kepada ibunya hanya karena takut ketahuan sang istri yang akan marah karena tak rela hati sedikit rizkinya dinikmati oleh ibu mertuanya. Dan aku sangat yakin ibu kita akan murka dan terluka jika mengetahui putrinya berbuat demikian
Ibu.......kulihat cinta dimatamu, dan setiap cinta itu hadir sebaris do’aku terukir: Ya Allah…..cintai mereka dengan Kasih Dan sayang-Mu selalu….
Untuk dua ibu yang sangat ku kasihi dan ku rindukan.