December 08, 2011 | 2:40:00 PM

"Nakalnya" si kecil


"Kenakalan" anak sering kali membuat posisi kita sebagai orang tua menjadi 'sulit", dalam artian bingung harus mensikapi prilaku si kecil yang kerap kali keliru ( dalam pandangan kita ).

Pada dasarnya tingkah - tingkah si kecil yang menurut sudut pandang kita salah adalah hanya suatu wujud dari ketidak pahaman atau ke-belum mampuan ( hahaha....bahasanya riweuh nich...) si kecil akan sesuatu.

misal saja : Si kecil yang kerap kali menjerit - jerit saat menginginkan sesuatu adalah ketidak mampuannya untuk memngungkapkan keinginan atau hasrat hatinya kepada kita lewat kata-kata.
Begitupun saat ia menyerang teman atau berteriak pada temannya adalah bentuk dari perlawanan diri saat ia merasa terancam dengan keberadaan teman yang menurutnya akan membahayakannya.

Si kecil masih dalam proses belajar dan mencoba untuk jadi bisa dan mampu melalkukan sesuatu.

Jadi...., jangan sekali - kali menganggap kalau si kecil adalah seorang dewasa yang berbadan mungil yach. Sehingga kita merasa sah - sah saja saat memarahi atau menuntutnya untuk dengan mudah melakukan hal-hal yang belum mampu ia lakukan.

Terus apa dong yang harus kita lakukan agar kita bisa saling mengerti dengan bidadari dan malaikat kecil kita di rumah? Bernegosiasi mungkin cara yang bisa kita ambil sebagai ortu. Bilang padanya dengan lemah lembut bahwa berteriak, memukul, mengis dll adalah cara yang salah yang ia lakukan untuk mengemukakan perasaan dan maksud yang ia ingin utarakan.
Sulit memang untuk melakukan itu yach...., tapi percaya dech Insya Allah lama kelamaan si kecil akan mengerti. Ia akan mencoba mengungkapkan keinginannya dengan mengatakannya kepada kita.

" Ma....ade mah takuteun sama dede bayi gundul..." ( ma..ade takut sama ade bayi yang gundul ) bisik Rara ( anak bungsuku yang berusia 3th 1bln) sore itu, saat ada kunjungan seorang kerabat yang mempunyai bayi yang memang belum punya rambut hehe...

Ini merupakan hal kesekian yang ia utarakan akhir-akhir ini saat Rara menginginkan sesuatu, takut, cemas, dan marah. Biasanya ia lebih suka uring-uringan, menangis, dan teriak ga tentu. Namun karena setiap kali menjelang tidur, saya selalu mengingatkannya untuk mengatakan apa yang ia rasakan, Alhamdulillah....pada akhirnya sedikit demi sedikit ia bisa "curhat" juga.

so....mari belajar bersama - sama dengan si kecil untuk menjadi manusia yang "baik" karena kadangkala kita sebagai ortu juga masih suka "nakal" dan butuh untuk belajar lebih banyak lagi tentang kehidupan, dan bukan suatu kemustahilan sumber pembelajaran kita adalah si kecil yang kita anggap masih nakal.



Ga ada niat untuk menggurui lho...., hanya ingin berbagi pengalaman hidup, semoga bermanfaat.


0 comments