Puisiku berkata lewat angin yang menerpa semilir, Membuai kalbu nan mengharu biru Menyibak rambut melambaikan kepedihan Mataku terpejam, biar raga bercumbu dengan kesejukannya Damai, tenang dalam imajinasi hati Namun saat lenaku sirna, Puisiku tiada dihempas angin yang membawanya serta mengembara.